Senin, 19 Oktober 2015

Pengertian CPU dan Register-register Yang Terdapat Pada CPU


Fungsi Central Processing Unit (CPU) adalah melakukan eksekusi program yang tersimpan pada memori. CPU mengambil sebuah instruksi pada satu waktu, mengeksekusinya dan kemudian mengambil instruksi berikutnya lagi untuk dieksekusi. Pekerjaan ini dilakukan secara berulang-ulang dan dikenal dengan sebutan siklus instruksi. Gambar dibawah merupakan fase siklus instruksi pada CPU yang terdiri dari fase pengambilan (fetch phase) dan fase eksekusi. Pada fase pengambilan, sebuah instruksi diambil dari memori. Pada fase eksekusi instruksi dianalisi dan didecode dan kemudian dilakukan operasi yang relevan.
Register-Register CPU
CPU mempunyai register utama yaitu:
1.      Register akumulator (accumulator) menyimpan hasil operasi sebelumnya yang ada pada ALU, juga digunakan sebagai register masukan ke penjumlah.
2.      Program counter (instruction address counter) berisi alamat lokasi memori dimana instruksi berikut harus  diambil.
3.      Instruction register menyimpan instruksi yang baru saja diambil dari memori untuk dilakukan pengkodean/ penerjemahan instruksi.
4.      MAR (Memory Address Register) berisi alamat lokasi memori selama momori berada dalam operasi baca atau tulis.
5.      MBR (Memory Buffer Register) berisi data yang dibaca dari memori (selama pembacaan) atau data yang akan dituliskan ke dalam memori (selama penulisan).
6.      GPR (General Purpose Register) digunakan untuk keperluan umum, misalnya menyimpan operand, alamat dan seterusnya.



Selasa, 13 Oktober 2015

Pengertian OSI Model (Model OSI)

Model OSI adalah sebuah standar internasional untuk protokol jaringan yang didirikan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. Model OSI memberikan kerangka terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Secara konseptual model OSI terbagi atas tujuh lapisan, dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Standar ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komuniksai data, termasuk jenis-jenis protokol jaringan dalam mode transmisi
Model OSI dibagi atas 7 lapisan yang memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing, setiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer diatasnya maupun dibawahnya. Gambar  berikut merupakan gambar dari lapisan layer pada model OSI.
Berikut ini merupakan penjelasan dari gambar yang menggambarkan lapisan pada model OSI.
1.                  Lapisan Fisik (Physical Layer)
Lapisan fisik berfungsi untuk mendefenisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, lapisan fisik juga mendifenisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel dan radio.
2.                  Lapisan Data Link (Data Link Layer)
Lapisan data link berfugsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data  dikelompokkan  menjadi format yang disebut sebagai frame. Pada lapisan ini, frame-frame jaringan dikonversi menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Tugas utama dari layer data link adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
3.                  Lapisan Jaringan (Network Layer)
Lapisan jaringan berfungsi untuk mendefenisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch. Lapisan ini juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada diatasnya.
4.                  Lapisan Transport (Transport Layer)
Lapisan transport berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, lapisan transport juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses dan mentrasmisikan ulang jika ada paket-paket yang hilang.
5.                  Lapisan Sesi (Session Layer)
Lapisan sesi berfungsi untuk mendefenisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau dihancurkan.Layer ini menyediakan layanan terhadap dua layer diatasnya, melakukan koordinasi dan komunikasi antara entiti layer yang mewakilinya.
6.                  Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Lapisan presentasi berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi terhadap format yang dapat ditransmisikan terhadap jaringan. Selain itu, lapisan ini juga melakukan kompresi data enkripsi dan dekripsi serta konversi format data, misalnya dari EBCDIC ke ASCII.
7.                  Lapisan Aplikasi (Aplication Layer)
Lapisan aplikasi berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang terdapat pada lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP dan NFS.

Pengertian dan Defenisi Jaringan Komputer


Jaringan komputer merupakan sekumpulan perangkat komputer yang saling berhubungan dan dapat berkomunikasi satu sama lain. Pada dasarnya teknologi jaringan komputer merupakan perpaduan antara teknologi komputer dengan teknologi komunikasi. Gambar dibawah ini merupakan gambar dari jaringan komputer, dimana setiap perangkat komputer terhubung dan berkomunikasi satu sama lain. 
Defenisi Jaringan
Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak dan pengkabelan (cabling) yang memungkinkan berbagai alat komputasi  dapat berkomunikasi satu sama lain. 
Tujuan dari jaringan adalah:
1.                  Membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).
2.                  Memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi lebih cepat dan efisien dengan menggunakan aplikasi chatting dan e-mail.
3.                  Jaringan membantu produsen usaha dalam melayani produsen dengan lebih efektif karena tidak harus bertemu secara langsung.
4.                  Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.